Khutbah Jum'at Singkat : Memanfaatkan Sisa hari di Bulan Syawwal

 Khutbah Pertama

الحمد لله الذي هدانا لهذا، وما كنا لنهتدي لولا أن هدانا الله، نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له.

أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله، صلى الله عليه وعلى آله وصحبه أجمعين.

أما بعد، فيا أيها الناس، أوصيكم ونفسي المقصرة بتقوى الله، فإنها وصية الله للأولين والآخرين، قال الله تعالى:

﴿ وَلَقَدْ وَصَّيْنَا ٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلْكِتَٰبَ مِن قَبْلِكُمْ وَإِيَّاكُمْ أَنِ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ ﴾ [النساء: 131]

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Kita masih berada di bulan Syawal yang penuh berkah, bulan yang datang setelah kita berpuasa sebulan penuh di bulan Ramadhan. Syawal bukanlah akhir dari ketaatan, tetapi awal dari konsistensi dalam ibadah. Di bulan ini, Allah masih memberikan kesempatan untuk terus meraih pahala dan meningkatkan keimanan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

«مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ»

(HR. Muslim no. 1164)

"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan, kemudian mengikutinya dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa sepanjang tahun."

Ini adalah kesempatan emas. Sisa hari-hari Syawal ini jangan kita sia-siakan. Enam hari puasa ini ringan namun penuh keutamaan. Jika kita belum melaksanakannya, masih ada waktu. Jika sudah, tetaplah istiqamah dalam kebaikan.


يا عباد الله،


Syawal adalah momen pembuktian. Apakah kita termasuk orang-orang yang imannya meningkat setelah Ramadhan, ataukah kita termasuk orang-orang yang hanya rajin beribadah saat Ramadhan saja? Allah mencintai amal yang terus menerus, meskipun sedikit.


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:


«أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ»

(HR. Bukhari dan Muslim)


"Amal yang paling dicintai Allah adalah yang kontinu walaupun sedikit."


Mari jadikan Syawal ini sebagai awal dari kehidupan baru yang lebih taat, lebih dekat kepada Allah, dan lebih bersemangat dalam beribadah. Jangan kembali kepada kebiasaan buruk sebelum Ramadhan. Pertahankan shalat berjamaah, membaca Al-Qur'an, qiyamul lail, dan sedekah yang sudah kita bangun selama bulan Ramadhan.



---


Khutbah Kedua


الحمد لله حمداً كثيراً طيباً مباركاً فيه، كما يحب ربنا ويرضى، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله.


أما بعد،


Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Tidak ada yang tahu apakah kita akan bertemu lagi dengan Ramadhan dan Syawal di tahun depan. Maka gunakan sisa waktu ini dengan sebaik-baiknya. Jadikan setiap hari yang Allah berikan sebagai peluang untuk beramal saleh.


Allah Ta’ala berfirman:


﴿ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ ﴾

"Berlomba-lombalah kalian dalam kebaikan."

[Surah Al-Baqarah: 148]


Jangan tunda kebaikan. Jangan menunda taubat. Jangan biarkan Syawal berlalu tanpa makna. Mari kita isi dengan amal-amal saleh, perbaikan diri, dan memperbanyak istighfar.


Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:


«طُوبَى لِمَنْ وَجَدَ فِي صَحِيفَتِهِ اسْتِغْفَارًا كَثِيرًا»

"Beruntunglah orang yang dalam catatan amalnya terdapat istighfar yang banyak."

(HR. Ibn Majah)


عباد الله،


Mari kita jaga semangat Ramadhan di bulan Syawal ini. Semoga Allah menerima amal kita, mengampuni dosa-dosa kita, dan menguatkan kita untuk terus istiqamah di jalan-Nya.


اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنَ الْمُتَّقِينَ، وَتَقَبَّلْ صِيَامَنَا وَقِيَامَنَا، وَاغْفِرْ ذُنُوبَنَا، وَثَبِّتْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ، وَاجْعَلْ آخِرَ كَلامِنَا فِي هَذِهِ الدُّنْيَا لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ.


عباد الله، إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ، وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى، وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ.


فاذكروا الله العظيم ي

ذكركم، واشكروه على نعمه يزدكم، ولذكر الله أكبر، والله يعلم ما تصنعون.