Daar el Huffadz dan Diklat Merden Jalin Kerja Sama, Bidik Akademi Sepak Bola Unggulan di Tegal

Tegal – Daar el Huffadz dan Diklat Merden resmi menjalin kerja sama untuk mengembangkan bakat sepak bola di Kota Tegal. Kerja sama ini diharapkan dapat menjadikan Daar el Huffadz sebagai kiblat akademi sepak bola di Tegal, dengan lulusan yang mampu bersaing di level nasional maupun internasional.

Abah Rohman Supriyadi, CEO Diklat Merden sekaligus Presiden South East Asia Australia Football Talent, mengungkapkan optimismenya terhadap kerja sama ini. “Kami yakin dengan sinergi ini, Daar el Huffadz akan menjadi pusat pembinaan pemain muda berbakat di Tegal. Target kami, lulusan Daar el Huffadz bisa menembus kompetisi sepak bola yang lebih tinggi, baik di dalam maupun luar negeri,” ujarnya.

Wejangan Menyentuh Hati dari Bapak Haji Subekhi Zaenudin Sebelum Liburan Semester

Tegal – Dalam suasana penuh hikmah, Bapak Haji Subekhi Zaenudin, pendiri Pondok Pesantren Daar el Huffadz, memberikan wejangan kepada seluruh santri dan wali santri menjelang liburan semester. Beliau mengingatkan pentingnya menjaga konsistensi dalam menjalankan ibadah, khususnya shalat dan mengaji, serta memberikan pesan untuk membantu orang tua di rumah.

“Liburan semester adalah momen yang sangat dinantikan oleh anak-anak. Namun, jangan sampai kita lupa akan kewajiban sebagai seorang muslim. Tetaplah jaga shalat lima waktu dengan berjamaah, jangan tinggalkan tilawah Al-Qur'an, dan perbanyak amal sholeh,” ujar Bapak Haji Subekhi dalam amanatnya.

Lebih lanjut, beliau juga berpesan kepada para santri agar dapat menjadi anak yang berbakti kepada orang tua. “Manfaatkan waktu liburan untuk

Pentingnya Kejujuran dalam Ujian untuk Membangun Karakter Bangsa

 

Kejujuran merupakan nilai fundamental yang harus diterapkan dalam setiap aspek kehidupan, termasuk saat ujian. Sayangnya, fenomena kecurangan dalam ujian masih sering ditemukan, baik di tingkat sekolah hingga perguruan tinggi. Hal ini mengancam integritas pendidikan dan melemahkan karakter generasi muda.

Ujian tidak hanya berfungsi untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi, tetapi juga menjadi ajang pembentukan karakter, seperti tanggung jawab dan kejujuran. Dengan jujur, siswa diajarkan untuk menghargai proses belajar dan berusaha semaksimal mungkin dengan kemampuan sendiri.