Gerakan ini dimulai pada awal bulan Januari 2025, di mana para santriwati yang tergabung dalam kegiatan ekstrakurikuler pertanian, bersama-sama menanam berbagai jenis sayuran seperti tomat, kangkung, cabai, dan terong. Lahan kosong yang sebelumnya tidak dimanfaatkan kini diubah menjadi kebun mini yang diharapkan dapat memberikan hasil yang bermanfaat bagi pesantren dan sekitar.
“Gerakan ini bukan hanya soal menanam sayuran, tetapi juga tentang memberikan pemahaman kepada santriwati bahwa kita harus dapat mengelola sumber daya alam dengan bijak dan berkontribusi dalam menjaga ketahanan pangan di masa depan,” ujar Kepala Pondok Pesantren Daar El Huffadz,
Para santriwati terlihat antusias mengikuti setiap tahap penanaman dan perawatan tanaman. Mereka dilatih untuk mengenal cara bercocok tanam yang ramah lingkungan, serta cara merawat tanaman agar dapat tumbuh dengan baik. Hasil dari kebun ini diharapkan tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan sayuran di pondok pesantren, tetapi juga menjadi contoh bagi masyarakat sekitar untuk mulai menanam sayuran di lahan kosong.
Inisiatif ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk komunitas pertanian setempat yang memberikan pelatihan dan bimbingan dalam kegiatan ini. Dengan adanya gerakan ini, diharapkan santriwati Daar El Huffadz Setu dapat menjadi pionir dalam gerakan menanam sayuran untuk masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan.